Jumat, 23 Desember 2011

Kriteria Pemimpin

Diriwayatkan daripada Abu Musa r.a katanya: Aku menemui Nabi s.a.w bersama dengan dua orang lelaki dari keluarga bapak saudaraku. Salah seorang warisku itu berkata: Wahai Rasulullah, berikanlah aku jawatan untuk mengurus (memimpin) sebahagian dari perkara yang diberikan oleh Allah kepada mu. Begitu juga waris ku seorang lagi mengajukan permohonan yang sama, lalu Rasulullah s.a.w bersabda: Demi Allah, aku tidak akan memberikan pekerjaan ini kepada orang yang memintanya, apatah lagi kepada orang yang tamak padanya (H.R. Bukhori Muslim). 

Hadits di atas dikutip dengan maksud sebagai dasar dari tulisan ini. Karena di era yang semakin tidak menentu ini sepertinya manusia sudah lupa akan pegangan hidup sebagai umat Islam yang senantiasa harus berpegang pada Al Quran dan Hadits. Menghadapi pemilihan presiden negeri ini 5 Juli 2004 mendatang, kita disuguhi berbagai dagelan kampanye yang ditampilkan para capres. Tanpa malu seolah mereka adalah yang terbaik diantara rakyat negeri ini. Mereka berteriak dan mengumbar janji kepada rakyat, bahwa mereka adalah calon presiden yang paling pantas memimpin negeri ini. Benarkah demikian? Simaklah hadits di atas, bila kita ingin mendapatkan pemimpin yang sesungguhnya. 

Pemimpin yang baik adalah pemimpin yang tidak menginginkan jabatan itu, presiden yang baik adalah presiden yang tidak mempromosikan dirinya lebih dari orang lain dan memproklamirkan dirinya sebagai manusia yang paling pantas memimpin negeri ini. Di televisi dan diberbagai media masa kita menyaksikan dan membaca dengan perasaan masygul. Terharu melihat rakyat berbinar-binar menatap calon presiden datang ke sekolah butut. Tersenyum pahit menyaksikan calon presiden yang mendadak menyalami tangan bau daki rakyat di tengah kerumunan. Tanpa jijik dan ragu para capres tersebut berbondong-bondong mendatangi tempat-tempat yang saya yakin pasti tidak akan mereka injak lagi bila mereka telah terpilih menjadi presiden. Pasar yang kotor, terminal bis, tempat kumuh dan pesantren adalah tempat yang menjadi primadona selama satu bulan ini. 

Di televisi, kita disuguhi aneka dagelan yang disuguhkan para badut politik tersebut. Kita disuguhi doktrinasi dan promosi dari para capres tersebut yang menukil berbagai peristiwa sejarah. Bahkan dengan aktif salah satu capres tersebut menjelek-jelekan orang lain yang seolah-olah pemerintahan semasa dia memimpinlah yang terbaik. Walau dia akui kurang berhasil, karena negeri yang dipimpinnya adalah negeri rongsokan sisa peninggalan Orba. Pantaskah kita memilih calon pemimpin seperti ini? Bukankah Rasululloh pernah bersabda orang yang menggunjing keburukan pihak lain tidak jauh berbeda dengan pemakan bangkai! 

Dagelan kemudian lebih didramatisir dengan adegan-adegan protes mahasiswa, tentara menendang mahasiswa, anak-anak SD yang bersih-bersih menyiumi tangan mereka, sumpeknya pasar-pasar tradisional, pengapnya jalan-jalan berlubang yang dilalui bus atau truk atau angkutan kota di terminal, sampai lagu Sajadah Panjang (Bimbo). Ada juga yang menampilkan gelang bergelantungan di tangan dan berlian di telinga sembari menunjuk majunya ekonomi negara. Anehnya, tidak ada yang menampilkan perihnya perut rakyat gara-gara duit negara dikorupsi habis-habisan. 

Sebagai rakyat yang telah kenyang dibohongi para pemimpinnya semestinya rakyat menyadari bahwa kampanye adalah ajang adu mulut dan janji palsu demi mendapatkan suara rakyat agar memilih mereka. Rakyat negeri ini semestinya mampu membaca bahwa semasa kampanye saja mereka sudah memanipulasi realita yang ada demi meninakbobokan rakyatnya apalagi kelak menjadi presiden? Mungkin tidak segan mereka untuk melakukan perbuatan yang susah digambarkan dari kacamata norma agama. 

Haruskah Kita Golput? 

Rasululloh sudah memberikan rambu-rambu kepada umatnya, untuk tidak memilih pemimpin atau memberikan jabatan kepada manusia yang menginginkannya. Pemimpin yang benar-benar asli punya jalan yang berbeda. Ia muncul dengan kekuatan yang begitu tulus, adem, menyenyumi kita dengan lembut. Orang langsung merasa ia tidak dibayang-bayangi ambisi pribadi. Orang yang tidak dengan serta merta berteriak pilihlah saya untuk memimpin negeri ini! Pemimpin yang bijaksana dan baik adalah orang yang murah hati, agamis dan berkepribadian seperti malaikat. 

Pempimpin yang baik adalah pemimpin yang mempunyai Emotional Spiritual Quotient (ESQ) yang tinggi seperti yang dikatakan Ary Ginanjar Agustian (2001,114) Pemimpin sejati adalah seorang yang mencintai dan memberi perhatian kepada orang lain, sehingga ia dicintai. Memiliki integritas yang kuat, sehingga ia dipercaya oleh pengikutnya. Selalu membimbing dan mengajari pengikutnya. Memiliki kepribadian yang kuat dan konsisten. Dan yang terpenting adalah memimpin berlandaskan atas suara hati yang fitrah. 

Mencari dan memimpin sosok presiden dan wakil presiden yang bakal memimpin bangsa ini bukanlah hal yang mudah. Presiden memang bukan sembarang orang. Di tangan presidenlah jatuh bangunnya negara dan bangsa ditentukan. Untuk memilih pemimpin negeri yang carut marut dan sedang sakit ini diperlukan mata hati nurani dan meminta bimbingan Illahi. 

Presiden dan calon presiden yang kita pilih haruslah memenuhi kriteria seperti di atas. Menurut hati nurani kita adakah dari para capres dan cawapres yang sedang menjadi artis selama satu bulan ini yang layak? Bukalah mata hati dan tanyakan pada kalbu kita, adakah yang pantas memimpin negeri ini sesuai dengan kriteria di atas? 

Kita jangan memilih manusia yang tidak ksatria, yang bersembunyi di belakang wajah tak berdosanya ketika kerusuhan melanda negeri ini. Jangan jatuhkan pilihan kita yang jelas-jelas tidak jantan untuk mengakui kegagalan pemerintahannya dengan alasan dia hanya mewarisi negeri rongsokan. Jangan berikan suara kita kepada manusia yang jelas-jelas telah memusuhi rakyatnya sendiri sehingga menuduh seorang tua yang notabene rakyatnya sebagai tokoh teroris. Jangan tusukan paku di jari kita atas muka orang yang tidak jelas komitmen dan integritas untuk rakyatnya. Jelasnya tidak ada satu pasanganpun yang pantas memimpin negeri ini. Jadi, haruskah kita menjadi golput alias tidak mencoblos satu pasangan pun?

Contoh Skripsi

PROPOSAL SKRIPSI

PENGANTAR
Skripsi merupakan karya tulis ilmiah laporan hasil perancangan atau penelitian mandiri untuk memenuhi sebagian persyaratan memperoleh derajat kesarjanaan S-1 pada Jurusan Teknik Teknik Elektro UMY. Sebelum melakukan penulisan skripsi ini mahasiswa wajib membuat proposal skripsi yang disetujui kedua dosen pembimbing. Proposal skripsi yang telah disetujui dosen pembimbing berfungsi pegangan selama melakukan kegiatan skripsi.
PENGERTIAN & TUJUAN
Salah satu kegiatan pendidikan mahasiswa di perguruan tinggi adalah melakukan penulisan karya ilmiah berupa skripsi. Dengan demikian skripsi merupakan karya ilmiah yang disusun berdasarkan hasil penelitian di lapangan atau di laboratorium atau berupa perancangan sistem/alat untuk menyelesaikan suatu masalah.
Penelitian atau perancangan alat/ sistem ini merupakan suatu kegiatan ilmiah yang diarahkan untuk mengembangkan pengetahuan dengan menggunakan berbagai informasi dan metodologi dalam bidang ilmu yang melingkupinya. Dalam kegiatan tersebut mahasiswa dituntut mengerahkan kemahiran berpikir, bersikap dan bertindak dalam usaha menggali dan mengembangkan pengetahuan yang baru untuk disumbangkan dalam bidang keahliannya. Selain itu dituntut untuk menerapkan kaidah dan etika ilmiah yang berlaku di lingkungan masyarakat ilmiah.
Dalam kaitan itu, peran Dosen dan Mahasiswa dalam penyusunan skripsi dapat ditunjukkan melalui distribusi kontribusinya. Berdasarkan pengalaman, kontribusi masing-masing sangat bervariasi. Tabel berikut memberikan gambaran kontribusi dosen dan mahasiswa dalam kegiatan tersebut.
Kegiatan Skripsi
Kontribusi
Dosen
Mahasiswa
Penentuan Topik dan Tema
20 - 100 %
 0 - 80 %
Perencanaan Penelitian
20 - 80 %
20 - 80 %
Pelaksanaan Penelitian
0 - 30 %
70 - 100%
Penyusunan Laporan
10 - 20 %
80 - 90 %
Presentasi
10 - 20 %
80 - 90 %
Tujuan dari penyusuan skripsi secara umum adalah :
  1. memberi kesempatan bagi mahasiswa untuk menunjukkan kemampuan dalam mengindentifikasi, memformulasi, dan menyelesaikan masalah iptek,
  2. sebagai ujian akhir untuk memperoleh kualifikasi Sarjana S-1,.
Kegiatan penyusunan Skripsi hendaknya dapat dimanfaatkan semaksimal mungkin oleh mahasiswa untuk melengkapi pengetahuan dan kemampuannya agar menjadi Sarjana Teknik yang :
  1. mampu menerapkan pengetahuan matematika, sains dan keteknikan,
  2. mampu merancang dan melakukan eksperimen dan juga menganalisis dan menginterpretasikan data,
  3. mampu merancang sistem, komponen atau proses sesuai tuntutan yang dikehendaki,
  4. mampu mengidentifikasi, memformulasi dan menyelesaikan masalah keteknikan

Prosedur penyusunan skripsi diatur secara akademik dan administrasi sesuai panduan yang ada. Untuk konsultasi penyusuan proposal skripsi sepenuhnya diserahkan kepada mahasiswa dengan dosen yang sesuai dengan keminatan studinya.


RAMBU-RAMBU PENYUSUNAN PROPOSAL SKRIPSI

JUDUL
Menggambarkan tentang materi skripsi secara singkat, jelas dan spesifik.
Contoh:
SENTER DENGAN ISI ULANG DARI SUMBER ENERGI MEKANIK

BAB I PENDAHULUAN

A.    Latar Belakang Masalah
Berisi uraian tentang kenyataan yang melatar belakangi munculnya gagasan pembuatan skripsi, antara lain berupa gambaran tentang keadaan riil lengkap dengan permasalahan yang ada yang perlu diselesaikan. Paragraf berikutnya berisi gambaran keadaan lebih baik yang diharapkan setelah masalahnya terselesaikan dan pentingnya masalah tersebut diselesaikan.
Contoh:
Perkembangan dalam dunia elektronika saat ini sudah merupakan bagian dari perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi serta inovasi yang pada saat ini tengah berjalan dengan pesat seiring dengan lajunya zaman. Hal ini disebabkan oleh kebutuhan manusia akan kemudahan dan efisiensi penggunaan energi dalam berbagai bidang, namun bentuk tetap ringkas serta berpenampilan menarik.
Salah satu dari sekian banyak peralatan produk teknologi adalah senter. Sejak pertama kali diciptakan hingga saat ini senter digunakan oleh manusia sebagai alat yang dapat mengeluarkan cahaya untuk membantu manusia agar dapat melihat atau mengidentifikasikan suatu benda yang berada dalam suatu tempat yang kurang mendapatkan cahaya atau bahkan tidak adanya cahaya sama sekali. Kebutuhan senter saat ini sangat dibutuhkan dalam kegiatan-kegiatan seperti navigasi darat,  poskamling, nelayan,  kebutuhan di rumah di saat mati lampu dan lain sebagainya.
Senter memang sangat dibutuhkan oleh manusia sebagai salah satu sumber cahaya yang praktis. Penggunaan senter tidak dapat terlepas dari ketersediaan energi pada baterai yang digunakan. Selama ini penggunaan senter sering terganggu karena kehabisan energi dari yang digunakan. Senter tersebut dapat digunakan kembali jika baterai diganti atau diisi ulang dengan mengambil energi dari jaringan listrik PLN. Hal ini akan sulit dilakukan bila cadangan baterai habis dan jauh dari jaringan listrik PLN.
Agar penggunaan senter tidak terganggu, bila tidak ada baterai cadangan atau jauh dari PLN diperlukan adanya senter yang sumber energinya tidak tergantung dari dua jenis sumber energi tersebut. Dengan kata lain diperlukan senter yang sewaktu-waktu dapat digunakan.

B. Perumusan Masalah
Berisi tentang masalah-masalah yang akan diselesaikan, alternatif penyelesaian yang bisa dilakukan, alternatif terpilih lengkap dengan argumenmtasi.
 dilengkapi dengan keadaan yang diharapkan setelah masalah tersebut terselesaikan.
Contoh:
Pada umumnya sumber energi senter berupa baterai, baik sel kering yang satu kali pakai dibuang, atau baterai yang bisa diisi ulang dengan jaringan listrik PLN. Dengan demikian akan mengalami kendala ketika cadangan baterai habis dan jauh dari jaringan listrik PLN. Untuk mengatasi hal ini diperlukan sebuah senter yang siap digunakan setiap saat. Masalahnya adalah bagaimana mewujudkan sebuah senter yang dapat diisi ulang dengan mudah setiap saat dan dimana saja tanpa tergantung adanya jaringan listrik PLN.

C. Tujuan
Berisi tujuan dilakukannya penelitian atau pembuatan sebuah peralatan yang digunakan untuk menyelesaikan masalah.
Contoh:
Mewujudkan sebuah senter yang dapat diisi ulang dengan mudah setiap saat dan dimana saja tanpa tergantung adanya jaringan listrik PLN.

D`. Kontribusi
Berisi tentang manfaat hasil perancangan yang dilakukan bagi kehdupan masyarakat.
Contoh:
Senter hasil perancagan ini diharapkan dapat digunakan untuk mengatasi kendala kehabisan energi baterai yang dapat terjadi pada saat senter sebagai sumber cahaya benar-benar diperlukan pada saat cadangan baterai habis atau jauh dari jaringan PLN.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA
Berisi tentang teori berkenaan dengan hal-hal yang berkaitan dengan permasalahan dan upaya penyelesaiannya. Bila diperlukan ada hipotesa bahwa masalah yang ada dapat diselesaikan dengan sistem/alat yang dibuat.

BAB III METODOLOGI

A.       Prosedur Perancangan
Berisi tatacara dan langkah-langkan yang diperlukan untuk mencapai tujuan perancangan yang dilakukan.
Contoh:
Target:
Tujuan Penelitian
 




Tata cara yang dilakukan untuk mewujudkan senter menggunakan pengisi baterai dengan induksi elektromagnetika mulai darai awal hingga akhir adalah sebagaimana ditunjukan dalam Gambar 3.1.
Gambar 3.1 Prosedur perancangan

B.       Analisis Kebutuhan
Berisi tentang hal-hal yang harus ada pada hasil perancangan agar mampu menyelesaikan masalah yang ada sesuai tujuan.
Contoh:
Sesuai penyelesaian masalah yang akan dilakukan, kebutuhan pokok yang harus ada padfa senter tersebut yang hendak dibangun adalah:
1.                                  Senter yang dirancang harus dapat digunakan dalam jangka waktu yang cukup lama dan dengan intensitas cahaya yang sekiranya memenuhi kebutuhan.
2.                                  Pengisian baterai harus dapat dilaksanakan sewaktu-waktu baik pada saat energi baterai habis atau sekedar untuk menambah cadangan energi.
3.                                  Senter tetap haruis relatif ringan sehingga mudah dibawa dan mudah pula dalam pengisian.

C.       Spesifikasi dan Desain
Berisi spesifkasi alat yang dirancang, komponen, peralatan uji yang digunakan dan diagram blok peralatan yang akan dirancang.
Contoh:
Secara umum senter yang dirancang mempunyai spesifikasi sebagai berikut:
·         Menggunakan baterai HP
·         Lampu yang digunakan adalah LED 
·         Senter mempunyai ukuran panjang 25 cm dan diameter 4 cm
·         Pengisian dapat dilakukan dengan kecepatan kocok 50 kali permenit

Dengan spesifikasi di atas maka komponen-komponen yang dibutuhkan untuk membangun dan menguji senter ini adalah:
·         Komponen berupa:
§  Baterai HP Nokia 3,6 volt 600 mAh
§  Lampu LED 3,6 volt ... watt
§  Penyearah, dengan 4 buah diode silikon 1N400
§  Magnet silinder dengan ukuran panjang ... cm dan diameter ... cm
§  Kumparan dengan kawat 0,2 mm 2000 lilitan diameter ... cm
§  Saklar dan casing
·         Alat uji yang digunakan untuk menguji adalah:
§  Voltmeter DC, Ampermeter DC, Luxmeter dan Stopwatch
Diagram blok rangkaian senter yanag dirancang adalah seperti terlihat pada gambar 3.2.
Gambar 3.2 Blok diagram rangkaian senter

Keterangan gambar :
a.       Induksi                      : Sebagai penyedia tegangan
b.      Dioda penyearah       : Sebagai pengubah tegangan AC menjadi              
  tegangan DC.
c.    Baterai                      : Sebagai penyimpan tegangan
d.    Sakelar                     : Sebagai pemutus dan penghubung arus   
                                          listrik dari sumber ke pemakai / beban
e.    LED                         : Sebagai pemancar cahaya.

D.       Implementasi dan Verifikasi
Berisi langkah-langkah yang dilakukan dalam pembuatan alat serta tahapan-tahapan pengujian yang dilakukan untuk masing-masing blok peralatan yang dirancang.
Contoh:
Setelah jelas spesifikasi dan desain, selanjutnya dilakukan pembuatan dan perakitan masing-masing komponen. Untuk mengetahui apakah masing-masing blok sudah dapat bekerja dengan baik perlu dilakukan verifikasi. Dengan demikian bila ada kesalahan atau kekurangan dapat diperbaiki terlebih dahulu sebelum dirangkai dengan blok yang lain.

E.       Validasi
Berisi langkah-langkah yang dilakukan saat pengujian peralatan secara keseluruhan, besaran-besaran yang akan diuji, dan ukuran untuk menilai apakah alat sudah bekerja dengan baik sesuai spesifikasi.
Contoh:
Pada tahap ini dilakukan pengujian senter secara menyeluruh, peliputi pengujian fungsional dan pengujian ketahanan sistem. Pengujian fungsional dilakukan untuk mengetahui bahwa sistem dapat bekerja dengan baik sesuai dengan prinsip kerjanya. Pengujian ketahanan berkaitan dengan kemampuan snter menyimpan energi, kualitas cahaya yang dihasilkan dan juga seberapa lama senter dapat digunakan. Dari validasi ini dapat diketahui kesesuaian hasil perancangan dengan analisis kebutuhan yang diharapkan.

Cara Untuk Sukses

Add caption
Sukses intinya adalah sebuah goal atau sasaran dalam hidup dan semua orang yang dimuka bumi ini ingin  tau cara untuk sukses dan mengejar semuanya itu siang dan malam, hari demi hari,minggu demi minggu dan tahun demi tahun. Tetapi yang paling menyedihkan adalah, banyak orang hanya sekedar ingin dan ketika peluang untun melakukan tindakan yang bisa membawa mereka mendekat terhadap goal mereka, 1001 macam alasan yang mereka punyai untuk tidak melakukannya.

Cara untuk sukses selalu dicari-cari oleh umat manusia sejak dari mulainya peradaban, sehingga tidak heran orang berani membayar cara untuk sukses berapapun harganya – apapun caranya.
Apa arti sukses itu? Beberapa orang berkata sukses adalah hal-hal yang positive dan yang baik terjadi dalam hidupnya. Sukses juga diartikan sebagai kemakmuran: rumah yang megah, mobil yang luxury, berlibur keluar negeri, financial freedom dan bisa memberikan anak-anaknya yang terbaik. Ada juga yang berkata sukses adalah ketika orang-orang di sekelilingnya memuji. Sukses juga di assosiasikan dengan kebebasan; bebas dari kekuatiran, ketakutan, kefrustrasian dan kegagalan.
Beberapa waktu lalu saya berjumpa dengan seorang pengusaha yang mengeluh terhadap bisnisnya dan merasa sudah bertahun-tahun seolah-olah tidak ada kemajuan terhadap bisnisnya. Ketika saya memberikany masukan, beliau langsung menjawab tidak mungkin dan sulit. Maka saya berkata, betul pak, apa yang bapak percayai itu benar adanya. Saya t eringat dengan apa yang dikatakan Henry Ford, “Jika anda mengatakan bisa atau tidak bisa itu benar adanya”. Artinya, apa yang anda yakini akan mempengaruhi cara anda berpikir dan tindakan apa yang anda akan lakukan.
Ada 3 Cara Membangun Keyakinan Yang Kuat
1.  Berpikir sukses, bukan kegagalan. Di tempat kerja anda, di rumah anda atau di bisnis anda, ganti pemikiran yang membawa kegagalan dengan pemikiran-pemikiran sukses. Jika anda mengalami hal-hal yang sulit, pikirkan, “Saya akan bisa melewati ini dan akan menang” bukan berpikir ‘saya akan kalah atau saya akan rugi”.
2.  Ingatkan bahwa anda lebih baik daripada apa yang anda pikirkan tentang anda. Orang-orang sukses bukanlah super, mereka hanyalah orang-orang biasa yang mempunyai keyakinan luar biasa untuk sukses.
3.  Percaya akan hal-hal yang besar. Anda diciptakan untuk menjadi pemenang bukan pecundang. Anda diberi keahlian, talenta untuk mendapatkan yang terbaik dalam hidup ini.
Pertanyaannya, adalah apakah anda sudah memahami cara untuk sukses dan  komit untuk membayar  harganya?  Apa yang anda butuhkan untuk bergerak maju? Apa yang bisnis anda butuhkan saat ini? Apakah  pengetahuan baru? Apa yang tidak jalan sekarang?